Translate

Rabu, 16 September 2015

Oh! Ternyata..

Entah apa yang merasuki gue saat itu. Sehingga membuat gue terbangun dari mimpi yang indah dengan begitu cepat(syukur masih bisa bangun coba kalau nggak bisa, gawat). Kira- kira saat itu gue bangun jam tiga pagi, dan nggak bisa tidur lagi. Akhirnya gue hanya menghabiskan waktu tersebut dengan memainkan ponsel sambil menunggu saat yang tepat untuk menyatakan cinta pada si dia eh salah maksudnya bersiap berangkat ke sekolah. Tuh kan jadi baper.

Dan akhirnya saat itu pun tiba, waktu sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi. Gue pun segera move on dari sang mantan kekasih, no no i mean move on from my bedroom to your heart. #eak. Tuh kan jadi baper lagi.

Oke serius. Gue lalu menuju kamar sebelah, untuk mengambil seragam sekolah. Oh shit. Gue lupa. Ternyata seragam itu belum di angkat, alias masih di jemuran. Jadi dengan terpaksa gue harus keluar untuk mengambilnya.

Dan saat gue baru saja berjalan untuk mengambilnya, gue melihat sesosok makhluk yang sedang memakai baju putih, wajahnya itu super duper serem dan dia juga sedang menatap ke arah gue. Spontan ketika melihat itu, gue langsung berlari meninggalkan halaman. Jujur di situ gue betul- betul shock.


Gue lalu berdoa untuk membuang rasa ketakutan gue.

Dan ketika matahari sudah mulai bersinar, gue baru mengambil baju sekolah tersebut.
Ketika gue sampai di sekolah, gue juga menceritakan hal yang gue lihat itu kepada beberapa teman gue.

Nah keesokan harinya, gue jatuh sakit. Rasanya badan begitu panas, tapi kalau di pegang suhu badan gue sepertinya normal. Hal ini semakin membuat gue merasa aneh. Apa jangan- jangan berhubungan dengan makhluk yang gue lihat itu? Jadi makhluk itu benaran setan? Karena hati kecil gue masih belum yakin kalau itu benaran setan. Karena gue masih belum sempat melihat kakinya menapak di tanah atau tidak.

Tapi berhubung gue minum obat tak kunjung sembuh selama 2 hari, gue akhirnya yakin dengan penglihatan yang gue lihat kemarin lusa bahwa itu setan.

Setelah satu minggu, keadaan gue pulih seperti biasa. Waktu terus berjalan, bahkan hingga dua minggu setelah kejadian itu berlalu terkadang gue masih sempat memikirkan apa yang gue lihat. And i swear, it haunts me sometimes when i closed my eyes. 

Dan akhirnya, ketika gue ingin berangkat ke sekolah gue menemukan jawabannya. Bahwa ternyata yang gue lihat itu adalah manusia! Itu pembantu tetangga gue. Astaga! Salah perkiraan.




Jumat, 28 Agustus 2015

Bhinneka Tunggal Ika




Beberapa hari yang lalu kita sempat di kejutkan dengan berita seperti ini. Gue sangat miris membacanya dan jujur tentunya gue sebagai keturunan etnis Tionghua sedikit emosi membacanya.


Kenapa di Negri yang besar ini masih terdapat orang rasis semacam itu? Bukankah Bangsa Kita ini pernah mengeluarkan semboyan yang besar? Ya, semboyan itu bernama Bhinneka Tunggal kita, artinya adalah berbeda- beda tetapi tetap satu. 

Dan kita tentunya telah di ajarkan mengenai Bhinneka Tunggal Ika sejak kecil, bukan? Itu artinya kita telah di ajarkan menghargai sedari kecil.

Nah yang gue herankan adalah kenapa masih terdapat beberapa orang rasis khususnya kepada etnis Tionghua. Gue mewakili salah satu warga keturunan etnis Tionghua ingin menekankan bahwa kita ini adalah satu! Lahir dari bumi pertiwi yang sama, yaitu Indonesia! KTP kita pun adalah KTP Indonesia, Surat lahir kita pun surat lahir Indonesia! Jadi sikap kita ini seharusnya tidak rasis, tidak membedakan antara yang satu dengan yang lain. 

Bukan hanya masalah etnis, gue juga sering membaca orang lain memperkarakan masalah agama. Si A bilang agamanya lebih bagus dari si B, lalu si A pun menjudge habis agamanya si B. Pertanyaan gue adalah apa sih untungnya? Kita itu memiliki kepercayaan masing- masing. Dan semua agama gue yakin mengajarkan kebaikkan, bukan? Gue yakin juga TIDAK ADA agama yang mengajarkan untuk saling membenci kaum yang berbeda.Hei guys! Ini sudah tahun 2015 harusnya mind set kita di ubah. Dan ya, gue akui di dalam beberapa agama mungkin ada semacam Injil. Injil adalah istilah yang digunakan oleh umat Kristiani sementara oleh umat beragama lainnya gue belum tahu istilahnya apa. Tapi gue yakin kemungkinan besar pasti ada.

Mungkin pula sebagian dari kita ingin menjalankan tugas keagamaan kita, dengan memberitakan Injil. Ya itu boleh- boleh saja menurut gue. Dan definisi injil berdasarkan salah satu Kamus Indonesia adalah kabar gembira. Dan yang sedikit gue tambahkan atau jelaskan dari hal yang gue ketahui adalah semacam mengajak orang bertobat atau mengajak si A mengenal agamanya dan baru setelah yakin keputusan berpindah keyakinan ada di tangan si A.


Itu sah- sah aja menurut gue. Wong kita menjalankan tugas agama kita kok. Tetapi yang perlu di garis bawahi adalah jangan ada pemaksaan atau menghakimi agama teman kita atau kerabat kita sebelumnya. Kita perlu sopan. Kalau nggak sopan dan terkesan menghakimi seperti ini siapa yang mau mendengarnya? Tentunya tidak ada! 

Dan juga ketika kita sudah memberitakan tugas agama kita, keputusan ada di tangan mereka. Dan kalau seandainya teman/ kerabat kita tidak berminat ya sudah. Kita tidak memiliki hak untuk memaksanya. Dan kita tetap perlu menghargai apa yang sudah menjadi pedomannya. 


Gue pernah mendengar pula, seseorang dari agama A pindah ke agama B. Lalu di judge habis- habisan. Sekali lagi gue pingin bilang kalau ini nggak berguna! Apa sih gunanya kita ngejelekkin keputusannya dia? Hidup hidup dia, yang jalani pun dia. Jadi ya bebas. Kalau pun kita ingin memberi tahu atau menasehati, nasehatilah dengan lemah lembut dan bijak. Karena seperti yang gue bilang tadi nggak akan ada yang mau mendengarkan kita, kalau kita ngejudge kayak gitu. Dia justru semakin teguh dengan keputusan barunya. Karena manusia semakin di kerasin, semakin menjadi. 

Jadi kesimpulan gue, gue harap nggak ada lagi kejadian rasis seperti ini. Kita perlu belajar menghargai. Kita bukan hidup sendiri, tetapi kita hidup bermasyarakat. 


Ps : Berkomentarlah dengan sopan. Tidak mengandung unsur SARA.
Terima Kasih, Tuhan memberkati. :) 

Senin, 17 Agustus 2015

Harapan Untuk Indonesia

Kita tahu bahwa hari ini adalah hari yang sangat membanggakan dan di tunggu- tunggu oleh seluruh Rakyat Indonesia yaitu Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Suatu hari dimana yang membawa Indonesia resmi merdeka. Merdeka yang artinya tidak terikat lagi dan juga tidak di perbudak lagi. Gue juga sebagai anak bangsa cukup bangga dengan Indonesia. Mulai dari keindahan alamnya, perbedaan suku dan bangsa, makanan tradisionalnya, dan tak lupa dengan batiknya.

Hanya saja ada beberapa kekurangan dari Indonesia yaitu kurang bisa memanfaatkan kekayaan alamnya. Itulah yang sangat disesalkan. Kalau saja kita bisa memanfaatkan kekayaan alam dengan baik pasti Indonesia ini semakin hebat.

Dulu guru IPS SMP gue pernah bilang sangat disayangkan Indonesia mengekspor bahan mentah ke luar negeri yang kemudian diolah menjadi produk jadi di luar negri dan kemudian produk yang sudah jadi itu oleh negara lain dijual kembali ke Indonesia.

Sangat miris mendengarnya, bukan? Padahal bahan dasarnya dari Indonesia, orang luar hanya mengolah, lalu di jual kembali produk itu di Indonesia. Harusnya Indonesia yang bisa memperoleh keuntungan lebih banyak, menjadi memperoleh keuntungan yang kurang maksimal. Karna bahan mentah sendiri jauh lebih murah dibandingkan dengan produk yang sudah jadi, tinggal dikonsumsi atau tinggal di pakai.

Jadi harapan gue adalah teknologi Indonesia bisa lebih dimajukan. Sebenarnya juga banyak orang cerdas di Indonesia yang berprestasi dalam berbagai bidang, hanya saja berdasarkan dari informasi yang gue peroleh dari televisi, Pemerintah Indonesia terkadang kurang menghargai penemuan- penemuan mereka, atau bisa dibilang kurang berani memberi penghargaan lebih khususnya dalam bentuk materi. Makanya cukup banyak ilmuan- ilmuan yang beralih atau bekerja di luar negeri karena penghasilan yang menjanjikan.

Jadi harapan gue selanjutnya adalah Pemerintah juga bisa menghargai setiap prestasi dari negeri ini bahkan hingga orang itu pensiun. Jasanya harus tetap di kenang dan dibayar dengan sepantasnya.

Akhir kata hanya ini yang bisa gue sampaikan. HIDUP BUMI PERTIWI INDONESIA! SALAM MERDEKA!

Dirgahayu Republik Indonesia ke 70 TH
17+8+45= 70

Minggu, 19 Juli 2015

3 Jenis Masa Penyesalan


Kali ini gue mencoba membuat artikel blog yang cukup serius, yaitu 3 Jenis Masa Penyesalan. Seharusnya di artikel sekarang ini gue kembali membahas mengenai kekonyolan cerita gue, tetapi pagi tadi tiba- tiba saja terlintas di benak gue untuk membuat artikel yang serius.

Kita ambil dulu arti dari kata dasarnya, yaitu sesal. Sesal sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) adalah perasaan tidak senang (susah, kecewa, dsb) karena telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dsb).

Jadi bisa disimpulkan dalam gaya bahasa kita sendiri adalah perasaan menyesal yang diakibatkan karena berbuat kurang baik yang berpengaruh pada masa yang akan datang baik itu sementara ataupun seumur hidup.

Dan berikut adalah 3 Jenis Masa Penyesalan :

1. Salah memotong rambut
Salah memotong rambut pastinya akan menimbulkan kekesalan dan penyesalan tersendiri tentunya bagi kita. Bagaimana tidak? Karena kesalahan tersebut kita menjadi tidak percaya diri, membuat kita tidak nyaman, takut ditertawakan, dsb. Namun itu hanya memakan jangka waktu selama 3 bulan. Setelah itu penyesalan tersebut otomatis hilang, namun itu membuat kita tidak dapat lagi mempercayai salon yang menggunting rambut kita itu kembali.

2. Tidak Lulus Ujian/ Tidak naik kelas

Tentunya penyesalan yang satu ini bagi yang tidak biasa khususnya kaum hawa sedikit lebih memalukan ketimbang salah memotong rambut, bukan? Tidak menutup kemungkinan ketika kita mendengar hal tersebut kita spontan menangis, tidak berani menunjukkan wajah kita ke siapapun untuk kurun waktu beberapa hari karena mungkin malu dengan orang yang mengenal kita, juga takut dimarahi, dipukul atau bahkan yang lebih ekstreamnya kita akan diusir oleh orangtua kita(biasanya ini hal yang jarang sekali).

Namun penyesalan ini hanya dirasakan mungkin dalam waktu satu tahun, karena harus membuang usia kita untuk mengulang materi pelajaran yang sebenarnya sudah kita pelajari namun karena kita tidak serius kita jadi harus menerima akibat itu. Dan tentunya tidak kalah disayangkan pula uang orangtua yang dikeluarkan dengan penuh perjuangan yang ternyata hanya terbuang sia-sia. Tapi tidak lulus atau tidak naik kelas juga bukanlah akhir dari segalanya. Kita tetap bisa sukses walaupun kita sempat tinggal kelas. Banyak pula orang yang sukses pernah mengalami pengalaman pahit seperti itu. Mungkin mereka tidak pintar dalam pelajaran sekolah, namun mereka pintar mempraktekan suatu pekerjaan. Biasanya, mereka bergelut di bidang wiraswasta. Makanya, itu semua kembali lagi juga bagaimana cara kita berpikir mengenai kegagalan jenis kedua ini.

3. Salah memilih pasangan/ teman hidup

Nah ini merupakan penyesalan paling esktream dalam hidup, yaitu salah memilih pasangan/ jodoh.

Mengapa demikian? Coba kita bandingkan terlebih dahulu dari penyesalan pertama, yaitu salah memotong rambut.

Kesalahan ini hanya memalukan kita kira- kira selama 3 bulan. Setelah itu rambut kita masih dapat tumbuh kembali. Dan itu tentunya tidak akan memalukan kita kembali asal kita jangan lagi memilih salon yang sama. Hahaha.

Penyesalan yang kedua tadi adalah tidak lulus ujian, seperti yang gue bilang tadi hidup kita tidak berakhir ketika kita tidak naik kelas. Kita tentu masih bisa sukses di masa depan, masih bisa mengejar setiap mimpi kita dengan baik. Contohnya gue melihat banyak kenalan dari bokap atau nyokap pengusaha yang bahkan ia sendiri mengakui jika mereka sekolah, sulit sekali untuk menyerap setiap ilmu yang disampaikan oleh guru sehingga beberapa ada yang tidak naik kelas. Tetapi mereka sukses sekarang, menjadi bos besar, memimpin banyak karyawan yang bahkan mungkin pendidikan karyawan tersebut lebih tinggi dari bosnya. Siapa sangka bukan?

Dan coba dibandingkan dengan salah memilih pasangan? Itu akibatnya sangat fatal! Penyesalan seumur hidup. Tidak memiliki rasa kebahagian, dan itu pasti. Bukan satu bulan, dua bulan atau setahun, dua tahun. Coba pikir, kita tentunya akan paling banyak menghabiskan waktu bersamanya bukan? Baik itu membangun masa depan, dll. Jika kita salah memilih pasangan, pasti nantinya akan sering timbul konflik, perbedaan pendapat, dan membuat kita tentunya tidak nyaman berada di rumah. Jadi bagaimana mungkin dapat bersama-sama membangun masa depan kalau seperti itu? Rezeki pun tidak bisa masuk kalau terus konflik. Itulah makanya kita perlu berhati- hati memperhatikan setiap calon pasangan. Kira-kira cocok atau tidak? 

Memang sih bukan hal yang mudah, ketika sudah terlalu 'kepincut'. Maka dari itu kita juga perlu menjaga perasaan kita. Kalau sudah dari awal menurut kita kurang, ya jangan berlanjut terus memberikan harapan.




Sabtu, 30 Mei 2015

Kunjungan ke Lembaga Alkitab Indonesia

" Priska, mau ikut nggak acara kunjungan gereja kita ke LAI?"
"Nggak deh, pa. Masih ada ujian soalnya hari Senin."
Sebisa mungkin gue beralasan, kalau gue nggak bisa ikut. Tapi anehnya dalam hati gue sendiri timbul rasa penasaran. Kira- kira seperti apa sih LAI itu? Ditambah lagi kakak gereja gue ketika memberikan undangan itu, dia bilang :"pasti kamu akan terharu. Kunjungan itu benar- benar inspiratif." Gue yang tengah duduk di kursi sambil mengaduk milo buatan sendiri, masih sambil melamun kelabilan. Tiba- tiba bokap kemudian bertanya lagi :
" Yakin, nggak mau pegi?" 
" Iya, Pa," tapi jawaban gue ini seolah ragu.
Antara ikut, nggak. Ikut, nggak. 
"Udah ikut aja, Pris. Pulangnya juga nggak lama kok. Hanya sampai jam 4. Sisa waktunya dari jam 4 masih bisa belajar."
Disatu sisi gue malas. Disisi lain gue penasaran. Saking labilnya, gue ngitung kancing baju kaos kemeja (ini persis kalau lagi bohuat di soal mandarin pilihan ganda.)Ikut, enggak. Ikut, enggak. Ikut, enggak, ikut. Nah lo. 
" Ya udah deh, Pa. Ikut." 
Singkat cerita gue dan bokap sudah siap. Ketika kami sampai di gereja, jemaat disana juga sudah siap. Okey, tinggal berangkat. Di perjalanan tentu saja, kami berdoa agar sampai di tempat tujuan dengan selamat. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit. Dan kita sudah sampai di depan LAI. Akhirnya. Kami yang masuk ke dalam gedung itu pun, disambut hangat dengan staff yang ada disana. Beliau kemudian mempresentasikan tentang LAI. 
Berikut persentasenya :

A. LEMBAGA ALKITAB TERINSPIRASI OLEH MARY JONES.
    Mary Jones ini, ingin sekali memiliki sebuah Alkitab. Karena pada zaman itu, Alkitab merupakan benda yang langka. Bahkan saking langkanya, biasanya hanya dimiliki oleh para pendeta untuk berkhotbah. Yang gue salut, Mary ini nggak pernah merasa putus asa. Dia selalu gigih dan berusaha gimana caranya agar ia bisa membeli alkitab. Mary lalu memutuskan untuk bekerja, dan upahnya itulah disimpan untuk membeli alkitab. 

Setelah 7 tahun..
Di usia Mary yang ke- 15 tahun, tabungannya akhirnya cukup untuk membeli alkitab. Bayangin. 7 tahun itu bukanlah waktu yang singkat lho. Perjuangannya juga bukan hanya sampai disitu. Bahkan, untuk membeli sebuah alkitab, ia pun harus rela berjalan kaki sejauh 41 km dari desanya untuk bertemu Pdt. Charles. Setelah sampai disana, ternyata hanya ada 1 alkitab dan alkitab itu sudah dipesan oleh orang lain. Tetapi hati pendeta itu tiba- tiba saja tergerak mendengar cerita Mary dengan segala kegigihannya, dan pendeta tersebut memutuskan untuk memberikan Alkitab itu kepada Mary.

Dan karena cerita itu, para pendeta terinspirasi untuk membuat Lembaga Alkitab. Mereka juga yakin, pasti di luar sana banyak Mary- Mary lain yang sangat mencintai Alkitab. 

B. CIKAL BAKAL LEMBAGA ALKITAB

    ● Lembaga Alkitab pertama berdiri di Negara Inggris ( 1804)
    ● Lembaga Alkitab kedua berdiri di Belanda (1814)
    ● Lembaga Alkitab ketiga berdiri di Amerika

  Sedangkan LAI sendiri didirikan tanggal 9 Februari 1954

C. VISI LAI

    ● Firman Allah hadir dalam berbagai bahasa yang dapat dimengerti. 
   
D. MISI LAI
    ● Menerjemahkan, memproduksi, menerbitkan, juga menyebarkan Alkitab dan bagian- bagiannya dalam sebanyak mungkin bahasa dalam beragam bentuk media. 

Gue juga sempat kagum sama LAI karena apa? Karena mereka mau menjalankan misinya dengan setulusnya, yaitu dengan menyebarkan Alkitab ke pelosok- pelosok daerah yang disana ternyata banyak sekali masyarakat yang damba dengan Alkitab. Kalau disini Alkitab benda yang biasa, tapi beda dengan di pelosok-pelosok. Mereka begitu mencintai Alkitab. Tak hanya itu, bahkan LAI juga ikut memberikan pengajaran bagi mereka yang buta huruf. LAI mengajarinya sampai bisa, kemudian setelah itu di berikan Alkitab secara cuma- cuma. Gue disini semakin merasa terharu. Cielah, Priska bisa terharu juga. Hahaha. Ya bisa lah. Secara gue adalah manusia yang normal. 

   ● Bekerja sama dengan Gereja dan Lembaga Kristen lainnya dalam mengupayakan agar umat Allah yang membaca/mendengar Firman Allah mengenal dan hidup dalam Yesus Kristus. 

LAI telah menterjemahkan Alkitab Lengkap dalam 30 bahasa daerah, 3 diantaranya edisi Katolik, 1 bahasa Indonesia, Testamen : 51 bahasa daerah, sedangkan porsion 15 bahasa daerah. 

E. TANTANGAN PENYEBARAN

  ● Menyebarkan Alkitab dan bagian- bagiannya kepada sebanyak mungkin orang dengan harga terjangkau.
  ● Di Indonesia tingkat buta huruf yang masih tinggi.
  ● Lokasi yang sulit dijangkau.
  ● Kemampuan finansial tak mendukung.


Oh ya, gue juga mau share beberapa foto yang gue dapat disana :                   
The Biggest Bible in this World



Peresmian LAI 


                    
Ampora
Ampora adalah bahasa Yunani dari tempayan yang digunakan oleh Tuhan Yesus di mukjizat pertamanya, yaitu air menjadi anggur.

   
Mungkin yang bisa gue share hanya segini, semoga bermanfaat ☺