Translate

Sabtu, 30 Mei 2015

Kunjungan ke Lembaga Alkitab Indonesia

" Priska, mau ikut nggak acara kunjungan gereja kita ke LAI?"
"Nggak deh, pa. Masih ada ujian soalnya hari Senin."
Sebisa mungkin gue beralasan, kalau gue nggak bisa ikut. Tapi anehnya dalam hati gue sendiri timbul rasa penasaran. Kira- kira seperti apa sih LAI itu? Ditambah lagi kakak gereja gue ketika memberikan undangan itu, dia bilang :"pasti kamu akan terharu. Kunjungan itu benar- benar inspiratif." Gue yang tengah duduk di kursi sambil mengaduk milo buatan sendiri, masih sambil melamun kelabilan. Tiba- tiba bokap kemudian bertanya lagi :
" Yakin, nggak mau pegi?" 
" Iya, Pa," tapi jawaban gue ini seolah ragu.
Antara ikut, nggak. Ikut, nggak. 
"Udah ikut aja, Pris. Pulangnya juga nggak lama kok. Hanya sampai jam 4. Sisa waktunya dari jam 4 masih bisa belajar."
Disatu sisi gue malas. Disisi lain gue penasaran. Saking labilnya, gue ngitung kancing baju kaos kemeja (ini persis kalau lagi bohuat di soal mandarin pilihan ganda.)Ikut, enggak. Ikut, enggak. Ikut, enggak, ikut. Nah lo. 
" Ya udah deh, Pa. Ikut." 
Singkat cerita gue dan bokap sudah siap. Ketika kami sampai di gereja, jemaat disana juga sudah siap. Okey, tinggal berangkat. Di perjalanan tentu saja, kami berdoa agar sampai di tempat tujuan dengan selamat. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit. Dan kita sudah sampai di depan LAI. Akhirnya. Kami yang masuk ke dalam gedung itu pun, disambut hangat dengan staff yang ada disana. Beliau kemudian mempresentasikan tentang LAI. 
Berikut persentasenya :

A. LEMBAGA ALKITAB TERINSPIRASI OLEH MARY JONES.
    Mary Jones ini, ingin sekali memiliki sebuah Alkitab. Karena pada zaman itu, Alkitab merupakan benda yang langka. Bahkan saking langkanya, biasanya hanya dimiliki oleh para pendeta untuk berkhotbah. Yang gue salut, Mary ini nggak pernah merasa putus asa. Dia selalu gigih dan berusaha gimana caranya agar ia bisa membeli alkitab. Mary lalu memutuskan untuk bekerja, dan upahnya itulah disimpan untuk membeli alkitab. 

Setelah 7 tahun..
Di usia Mary yang ke- 15 tahun, tabungannya akhirnya cukup untuk membeli alkitab. Bayangin. 7 tahun itu bukanlah waktu yang singkat lho. Perjuangannya juga bukan hanya sampai disitu. Bahkan, untuk membeli sebuah alkitab, ia pun harus rela berjalan kaki sejauh 41 km dari desanya untuk bertemu Pdt. Charles. Setelah sampai disana, ternyata hanya ada 1 alkitab dan alkitab itu sudah dipesan oleh orang lain. Tetapi hati pendeta itu tiba- tiba saja tergerak mendengar cerita Mary dengan segala kegigihannya, dan pendeta tersebut memutuskan untuk memberikan Alkitab itu kepada Mary.

Dan karena cerita itu, para pendeta terinspirasi untuk membuat Lembaga Alkitab. Mereka juga yakin, pasti di luar sana banyak Mary- Mary lain yang sangat mencintai Alkitab. 

B. CIKAL BAKAL LEMBAGA ALKITAB

    ● Lembaga Alkitab pertama berdiri di Negara Inggris ( 1804)
    ● Lembaga Alkitab kedua berdiri di Belanda (1814)
    ● Lembaga Alkitab ketiga berdiri di Amerika

  Sedangkan LAI sendiri didirikan tanggal 9 Februari 1954

C. VISI LAI

    ● Firman Allah hadir dalam berbagai bahasa yang dapat dimengerti. 
   
D. MISI LAI
    ● Menerjemahkan, memproduksi, menerbitkan, juga menyebarkan Alkitab dan bagian- bagiannya dalam sebanyak mungkin bahasa dalam beragam bentuk media. 

Gue juga sempat kagum sama LAI karena apa? Karena mereka mau menjalankan misinya dengan setulusnya, yaitu dengan menyebarkan Alkitab ke pelosok- pelosok daerah yang disana ternyata banyak sekali masyarakat yang damba dengan Alkitab. Kalau disini Alkitab benda yang biasa, tapi beda dengan di pelosok-pelosok. Mereka begitu mencintai Alkitab. Tak hanya itu, bahkan LAI juga ikut memberikan pengajaran bagi mereka yang buta huruf. LAI mengajarinya sampai bisa, kemudian setelah itu di berikan Alkitab secara cuma- cuma. Gue disini semakin merasa terharu. Cielah, Priska bisa terharu juga. Hahaha. Ya bisa lah. Secara gue adalah manusia yang normal. 

   ● Bekerja sama dengan Gereja dan Lembaga Kristen lainnya dalam mengupayakan agar umat Allah yang membaca/mendengar Firman Allah mengenal dan hidup dalam Yesus Kristus. 

LAI telah menterjemahkan Alkitab Lengkap dalam 30 bahasa daerah, 3 diantaranya edisi Katolik, 1 bahasa Indonesia, Testamen : 51 bahasa daerah, sedangkan porsion 15 bahasa daerah. 

E. TANTANGAN PENYEBARAN

  ● Menyebarkan Alkitab dan bagian- bagiannya kepada sebanyak mungkin orang dengan harga terjangkau.
  ● Di Indonesia tingkat buta huruf yang masih tinggi.
  ● Lokasi yang sulit dijangkau.
  ● Kemampuan finansial tak mendukung.


Oh ya, gue juga mau share beberapa foto yang gue dapat disana :                   
The Biggest Bible in this World



Peresmian LAI 


                    
Ampora
Ampora adalah bahasa Yunani dari tempayan yang digunakan oleh Tuhan Yesus di mukjizat pertamanya, yaitu air menjadi anggur.

   
Mungkin yang bisa gue share hanya segini, semoga bermanfaat ☺